Tuesday, November 7, 2017

Makalah MORFOLOGI DAN ANATOMI MIKROORGANISME

MORFOLOGI DAN ANATOMI MIKROORGANISME 








Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok II Semester V
Mata Kuliah Mikrobiologi
Dosen Pengampuh : Rosmini, S.Si., M.Pd

OLEH:
Hasiati (15010107026)
Usman (15010107022)

PROGRAM STUDI TADRIS IPA
JURUSAN MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
KENDARI
2017




KATA PENGANTAR


Assalamualaikum.Wr.Wb
Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Tujuan penulisan makalah yang berjudul “Morfologi dan Anatomi Mikroorganisme” ini  adalah sebagai salah satu tugas matakuliah “Mikrobiologi”Penulis sepenuhnya menyadari bahwa dalam  makalah ini masih banyak kekurangan baik dalam penyusunannya maupun penulisannya. Oleh kerena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan demi kesempurnaan di masa yang akan datang. 
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu baik secara moril maupun secara materil dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

                                                                                                        Kendari , 14 September 2017


                                                        Penulis


DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
        A. Morfologi dan anatomi mikroorganisme 3
B. Ukuran mikrooganisme 6
C. Morfologi kelompok 7
D. Struktur sel mikroorganisme 7
BAB III PENUTUP 12
A. Kesimpulan 12
B. Saran            12
DAFTAR PUSTAKA












BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mikroorganisme merupakan semua makhluk yang berukuran beberapa mikron atau lebih kecil lagi. Yang termasuk golongan ini adalah bakteri, cendawan atau jamur tingkat rendah, ragi yang menurut sistematik masuk golongan jamur, ganggang, hewan bersel satu atau protozoa, dan virus yang hanya nampak dengan mikroskop electron. Mikroorganisme umumnya terdapat di mana-mana, seperti di dalam tanah, di lingkungan akuatik, berkisar dari aliran air sampai lautan, dan atmosfer. Mikroorganisme tersebut mempunyai beberapa peranan salah satunya mikroorganisme yang hidup dalam tanah dapat membantu pembentukan struktur tanah yang mantap, karena mikroorganisme tanah dapat mengeluarkan (sekresi) zat perekat yang tidak mudah larut dalam air. 
Dalam suatu lingkungan yang kompleks biasanya berisi berbagai macam organisme. Aktivitas metabolisme suatu organisme akan berpengaruh terhadap lingkungannya. Mikroorganisme seperti halnya organisme lain yang berada dalam lingkungan yang kompleks senantiasa berhubungan baik dengan pengaruh faktor biotik dan faktor biotik. Sedikit sekali suatu mikroorganisme yang hidup di alam mampu hidup secara individual. Hubungan mikroorganisme dapat terjadi baik dengan sesama mikroorganisme, hewan ataupun dengan tumbuhan. Hubungan ini membentuk suatu pola interaksi yang spesifik. Interaksi yang terjadi dapat berupa interaksi negatif atau interaksi positif dari dua populasi dimana kedua populasi tersebut akan terpengaruh pada kehidupan dan pertumbuhannya.
Menurut bentuk dan struktur selnya makhluk hidup dibedakan menjadi dua yaitu makhluk hidup bersel banyak dan makhluk hidup bersel satu, makhluk ini tidak dapat terlihat dengan mata kita,  karena panca indra manusia memiliki kemampuan daya pisah atau daya lihat yang sangat terbatas. Oleh karena itu banyak masalah mengenai benda atau organisme yang akan diamati dan pengamatan itu hanya bisa dilakukan dengan menggunakan alat bantu. Salah satu alat bantu yang sering digunakan dalam penelitian atau pengamatan tentang organisme yang tidak bisa dilihat dengan mata, terutama dalam bidang kedokteran dan biologi adalah mikroskop dalam (bahasa latin mikro diartikan kecil sedangkan scopium berarti penglihatan). Mikroskop sering digunakan untuk, meningkat kemampuan daya pisah atau lihat seseorang sehingga memungkinkan dapat mengamati obyek yang sangat halus dan tidak dapat terlihat oleh mata terbuka.
Morfologi suatu mikroba dapat diperiksa dalam keadaan hidup maupun mati.Pemeriksaan morfologi ini penting untuk mengenal nama bakteri, pengenalan sifat fisiologisnya yang kebanyakan merupakan faktor penentu dalam mengenal nama spesies. Bagian-bagian sel dapat dilihat dengan terlebih dahulu memberi warna dimana warna bisa bersifat asam, netral, maupun basa.

B. Rumusan Masalah
1. Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, yakni:
2. bagaimana morfologi dan anatomi mikroorganisme?
3. Bagaimana ukuran mikroorganisme?
4. Bagaimana pengelompokan morfologi mikroorganisme?
5. Bagaimana struktur sel mikroorganisme?
C. Tujuan
1. Adapun tujuan penulisan makalah ini, yakni:
2. Mengetahui  morfologi dan anatomi mikroorganisme.
3. Mengetahui ukuran mikroorganisme.
4. Mengetahui  pengelompokan morfologi mikroorganisme.
5. Mengetahui struktur sel mikroorganisme.


BAB II
PEMBAHASAN 


A. Morfologi dan Anatomi Mikroorganismes
Dunia mikroorganisme terdiri dari berbagai kelompok jasad renik (makhluk halus). Kebanyakan bersel satu atau uniseluler. Ciri utama yang membedakan kelompok mikroorganisme tertentu dari mikrobe yang lain adalah organisasi bahan selulernya. Dunia mikrobe terdiri dari monera (virus dan sianobakteri), prostista, fungi (khamir dan kapang), alga (mikroskopis) dan protozoa. Perbedaan ini penting untuk memisahkan semua protista menjadi 2 kategori utama, yakni prokariota dan eukariota.

Sel sebagai Satuan Struktur Dasar Kehidupan
Sel merupakan satuan struktural yang fundamntal dan fungsional bagi kehidupan. Untuk organisme uniseluler, sel bukan saja merupakan satuan struktural kehidupan, tetapi juga merupakan organisme itu sendiri. Sebaliknya pada organisme multiseluler adalah kumpulan sel-sel yang tersusun menjadi satuan-satuan yang terpadu ke dalam sistem atau berbagai sistem yang secara bersama-sama membentuk organisme hidup.
Setiap organisme hidup memiliki ciri-ciri yang sama, yakni:
Kemampun mengadakan pertukaran zat atau metabolisme, yakni mengambil zat makanan dan membuang sisa makanan.
Kemampuan mengalami pertumbuhan.
Kemampuan mengadakan pembiakan atau reproduksi atau berkembang biak.
Kemampuan bereaksi terhadap pengaruh dari luar (lingkungan).
Kemampuan bergerak, meskipun kadang-kadang sulit diamati. Banyak mikroorganisme yang sama sekalitidak bergerak namun mereka tetap termasuk makhluk hidup karena memenuhi keempat kriteria lainnya.

Dalam penelaahan mikrobiologi kita menemukan organisme yang dapat mewakili perbatasan kehidupan, yakni virus. Virus merupakan organisme parasit obligat, artinya harus hidup didalam sel inag yang sesuai tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme lainnya. Organisme ini tidak memperbanyak diri diluar sel inang yang sesuai. Tatapi bila partikel virus memasuki sel hidup yang cocok, maka akan terbentuk beratus-ratus partikel virus yang identik, dengan memanfaatkan energi serta perlengkapan biokimiawi sel inangnya. Virus adalah entiliti yang secara struktural lebih sederhana dari pada sel tunggal, tetapi dibangun dari zat unik bagi kehidupan, yakni asam nukleat dan protein.
        Bentuk dan Susunan Mikroorganisme
Bentuk umum mikroorganisme terdiri dari satu sel (uniseluler), seperti yang umum didapatkan pada bakteri, ragi, dan mikroalga. Bentuk mikroorganisme dapat juga berbentuk filamen atau serat, yakni rangkaian sel yang terdiri dari 2 sel atau lebih yang berbentuk rantai, seperti yang umum didapatkan pada fungi dan miroalga. Bentuk filamen pada kenyataannyadapat berupa filamen semu bila hubungan antara sel satu denga yang lainnya tidak nyata atau tidak ada, misalnya pada beberapa jenis ragi dan fungi. Sedangkan bentuk filamen benar, kalu hubungan antara satu sel denagn lainnya terdapat hubunagn yang jelas, baik hubungan secara morfologis (bentuk) ataupun secara fisiologis (fungsi sel).
Bentuk lain mikroorganisme adalah koloni, yakni gabungan dua sel atau lebih didalam satu ruang seperti yang didapatkan pada mikroalga dan bakteri. Bentuk jaringan semu bila susunan serat membentuk jaringan seperti yang didapatkan pada fungi atau jamur, tetapi jaringan tersebut tidak berfungsi layaknya jaringan yang dimiliki tanaman tinggi atau hewan.
1. Bentuk umum bakteri
Bakteri adalah sel prokariotik yang khas; uniseluler dan tidak mengandung struktur yang terbatasi membran didalam sitoplasma. Sel-selnya khas, berbentuk bola, batang, atau spiral. Bakteri rata-rata berdiameter sekita 0,5 sampai 1,0 m, dan panjangnya 1,5 sampai 2,5 m. Cara reproduksi terutama dengan pembelahan biner sederhana, yakni suatu proses reproduksi aseksual. Beberapa dapat tumbuh pada suhu 0oC, ada yang tumbuh dengan baik pada sumber air panas yang suhunya 90oC, atau lebih kebanyakan tumbuh pada berbagai suhu diantara kedua ektrim ini.
2. Sianobakteri
Sianobakteri merupakan organisme prokariotik fotosintetik, artinya mengandung klorofil dan pigmen-pigmen lain yang memungkinkan mereka melakukan fotosintesis. Sianobakteri berukuran agak lebih besar dari pada bakteri. Bersel satu dan dapat dijumpai secara tunggal atau dalam rantai sel, dan kadang-kadang bercabang. Perkembangbiakan dalam pembelahan biner sederhana, pembelahan ganda, atau melalui proses pelepasan sel-sel khusus yang disebut spora.
3. Fungi (cendawan)
Fungi merupakan organisme tidak berklorofil dan tidak mempunyai dinding sel yang kaku. Beberapa bersel satu, yang lain multiseluler dan sedikit menunjukan perbedaan pada bagian-bagian strukturalnya. Ukuran dan bentuknya berkisar dari khamir yang mikroskopik dan yang multiseluler (kapang) sampai kepala jamur yang multiseluler dan amat besar. Fungi memperbanyak diri melalui berbagai macam proses baik seksual maupun aseksual.
4. Protozoa
Protozoa merupakan protista eukariotik bersel satu tanpa klorofil pada beberapa golongan, dan tidak mempunyai dinding sel. Ukurannya berkisar luas. Ada yang besarnya hanya 1 nm, yang lain berukuran ratusan mikrometer dan tampak oleh kasap mata. Bentuknya juga bermacam ragam.
5. Alga
Alga atau ganggang merupakan protista eukariotik yang berklorofil. Ukurannya berkisar antara bersel satu dengan ukuran 5 sampai 10 m sampai kepada yang raksasa yang dapat mencapai panjang 3 m atau lebih. Yang menjadi perhatian ahli mikrobiologi adalah alga yang mikroskopik, yang kebanyakan uniseluler. Perkembangbiakannya terutama dengan cara pembelahan aseksual sederhana, tetapi cara-cara lain untuk beberapa spesies. Alga secara luas tumbuh di air segar, air laut, dan tanah.
6. Virus
Virus merupakan organisme yang bersifat uniseluler, struktur dan komposisinya lebih sederhana dibandingkan dengan yang dijumpai pada sel prokariotik. Mereka tidak hidup bebas, tetapi merupakan parasit obligat, yakni memerlukan sel hidup lain untuk perkembangbiakannya. Virus terdiri dari seutas asam nukleat, baik ADN maupun ARN, terbungkus dalam lapisan protein.
Ukuran virus bila dibandingkan dengan organisme lain amat kecil; ukurannya antara 20-25 nm sampai 200-300 nm. Virus tidak tampak dengan mikroskop cahaya bisa, tetapi hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Bentuknya bermacam-macam. Virus juga disebut organisme spesifik inang (khas inang), artinya hanya berkembangbiak di dalam sel hidup jenis tertentu, baik tumbuhan, binatang atau mikroorganisme yang lain.
8. Chlamydia
Chlamydia merupakan golongan organisme yang termasuk juga bakteri. Perbedaannya ukurannya lebih kecil. Ukurannya sekitar 0,2-0,5 µm garis tengahnya. Bersifat parasit obligat intraseluler. Karena sifat paratisme obligat intraseluler, chlamydia pernah dianggap sebagai virus. 
Perbedaan chlamydia dengan virus, yakni materi genetiknya ADN dan ARN (virus salah satu materi genetik saja, ARN saja atau ADN saja), pembelahan biner (virus tidak), memiliki dinding sel yang keras mirip dengan dinding sel bakteri, tetapi tidak ada asam muramat, mempunyai ribosom (virus tidak).
Chlamydia dapat dianggap sebagai kuman gram negatif yang kehilangan mekanisme penting untuk pembentukan energi metabolik. Cacat ini membatasi chlamydia pada kehidupan intraseluler, dimana sel tuan rumah menyediakan zat antara yang kayaenergi.
9. Rickettsia
Rickettsia adalah kuman kecil yang merupakan parasit obligat intraseluler. Bentuknya pleomorfik, tampak sebagai batang pendek ukuran 600 x 300 nm, atau sebagai kokus. Kuman ini terdapat tunggal, berpasangan, dalam rantai pendek, atau filamen. Dengan pewarnaan Giemsa kuman ini berwarna biru dan dengan pewarna mecchiavello kuman ini berwarna merah. Kuman ini memiliki dinding sel yang mengandung asam muramat, mirip dengan dinding sel Gram negatif. Pembelahan yang terjadi seperti pada mikroorganisme yang lain.
10. Mikoplasma
Mikoplasma merupakan organisme yang sangat pleomorfik, karena tidak memiliki dinding sel yang keras dan sebagai gantinya diliputi oleh unit membran berlapis tiga. Ukuran mikoplasma sangat berbeda-beda, garis tengahnya berkisar dari 50-500 nm.

B. Ukuran Mikroorganisme
Ukuran mikroba, terutama untuk bakteri dan virus, tidak lagi menggunakan besaran yang umum kita kenal seperti milimeter ataupun sentimeter, mengingat ukuran mikroba yang sangat kecil. Mikroba mempunyai ukuran yang sangat kecil, besaran untuk mengukur mikroba yang paling umum dipergunakan adalah mikron (µ), bahkan pada beberapa jenis mungkin dengan mikron-mikron ataupun sampai Angstrom (A).
1 Angstom (A)         = 〖10〗^(-10) m  = 〖10〗^(-7) mm
1 nanometer (nm)     = 〖10〗^(-9) m
1 mikrometer (mm)  = 〖10〗^(-6) m
1 milimeter               = 〖10〗^(-3) m
Di atas satuan-satuan pengukuran relatif dalam mikrobiologi. Satuan dasar adalah meter (m).
Pengukuran terhadap mikroorganisme pada saat sekarang dilakukan lebih teliti lagi, karena sudah menggunakan mikroskop elektron yang ketepatannya lebih tinggi. Sehingga ukuran dari bagian-bagian sel, seperti flagela, pili, inti, ataupun bagian-bagian lain yang lebih kecil lagi akan dapat ditentukan dengan baik.
Kelompok mikroba yang kecil, misalnya pada mycoplasma yang hanya berdiameter 0,125 mikron saja, sedangkan yang paling besar adalah mikrolga biru hijau, misalnya oscillatoria dengan ukuran diameter lebih kurang 500 kali dari mycoplasma. Jeis mikrobe lainnya ukurannya sangat bervariasi, tergantung dari kelompok, jenis, dan lingkungan dimana jasad renik itu hidup dan berkembang.
Pelaksanaan pengukuran tidak dapat secara langsung dilakukan seperti halnya kita mengukur panjang atau lebar benda dengan meteran. Ini harus dilaksanakan dengan menggunakan mikroskop yang diberi alat ukur yang dinamakan mikrometer di dalamnya atau karena selalu dipasangkan pada okuler mikroskop, namanya lebih dikenal sebagai okuler mikroskop.   

C. Morfologi Kelompok
Untuk mengamati mikroorganisme dapat kita lakukan individual maupun secara kelompok, dalam bentuk koloni. Misalnya pada kuman yang di tumbuhkan pada medium yang tidak cair maka terjadilah suatu kelompok mikroba yang lazimnya di sebut koloni. 
Bentuk koloni berbeda-beda untuk tiap spesies, dan bentuk itu merupakan cirri khas bagi suatu spesies tetentu. Besar kecilnya koloni, mengkilat tidaknya, halus dan kasarnya permukaan, dan warna dari koloni merupakan, sifat-sifat yang di perlikan untuk identifikasi suatu spesies. 
Warna mikrooganisme, misalnya bakteri baru nampak jelas apabila mikroba itu di amati dalam kelompok. Kebanyakan bakteri memiliki warna keputih-putihan, kelabu, kekuning-kuningan atau hampir bening, tetapi pada beberapa spesies mempunyai pigmen warna yang lebih tegas. Adanya warna pada mikrooganisme faktor-faktor lingkungan sepeti temperature, Ph, oksigen bebas. Ada beberapa spesies yang memerlukan fosfat, ada spesies yang memerlukan sulfat untuk menimbulkan pigmentasi. Pada umumnya pigmen itu menetap di dalam sel selama bakteri itu hidup, pigmen hijau pada pseudomonas dapat larut dalam air serta meresap dalam ke dalam medium yang di tumbuhnya, setelah sel mati.
Fungsi pigmen pada mikrooganisme yang bersangkutan belum di ketahui dengan jelas. Hanya beberapa pigmen misalnya bakteri opurpurin dan bakteri klorofil ada sangkut pautnya dengan kegiatan fotosintesis. Sitokrom, yakni pigmen yang memegang penting dalam proses pernapasan. Tetapi banyak bakteri bersifat anaerob yang warna pigmennya tidak jelas fungsinya.

D. Struktur Sel Mikroorganisme
Struktur sel mikroorganisme terdiri dari dua struktur, yakni struktur sel prokariotik dan struktur sel eukariotik.

1. Struktur Sel Prokariotik
Pada tiap tingkatan, struktur sel prokariotik lebih sederhana dari pada sel eukariotik dengan satu perkecualian dinding selnya lebih kompleks. 
Secara umum susunan sel prokariotik terdiri dari:
Dinding luar, yang terdiri dari lapisan lendir, dinding sel, dan membrane sitoplasma.
Sitoplasma atau plasma sel.
Bahan inti.

1. Lapisan Lendir
Beberapa sel prokariotik dilengkapi dengan selubung yang lengkap atau berlendir diluar dari dinding sel yang kaku. Bila lapisan lendir ini cukup tebal dan berlekatan dengan dinding sel, maka bungkus ini disebut kapsula  (kapsel), dan bila lapisan bungkus ini tidak berlektan dengan dinding di sebut lapisan lendir. Lapisan lendir tidak mudah menghisap zat warna. Hanya dengan pewarnaan yang khusus, lapisan lendir dapat dilihat. 
Lapisan lendir terdiri dari karbohidrat. Pada beberapa spesies tertentu, lendir ini juga mengandung unsure nitrogen atau fosfor (P). Lapisan lendir bukan merupakan bagian integral dari sel, Melainkan suatu hasil pertukaran zat. Lendir memerlukan perlindungan terhadap kekeringan, seolah-olah merupakan suatu “ benteng” untuk bertahan terhadap faktor lingkungan. Beberapa mikroba memiliki kapsula termaksud golongan mikroba yang virulen sekali.

2. Dinding Sel
Lapisan-lapisan yang membungkus sel prokariotik secara kolektif dinamakan pembungkus sel. Pembungkus yang terletak antara membrane sitoplasma dengan lapisan lendir atau kapsula disebut dinding sel. Dinding sel tipis, namun dinding inilah yang memberikan bentuk tertentu pada sel prokariotik. Karena memiliki dinding sel yang kaku inilah, menyebabkan bakteri digolongkon ke dalam Dunia Tumbuhan.
Dinding sel dapat dilihat dengan pewarnaan tertentu atau dengan mengusahakan terjadinnya plasmolisis pada sel prokariotik. Dengan bantuan mikroskop electron dinding sel dapat dilihat dengan jelas sekali. Fungsi dari dinding sel adalah untuk memberi bentuk tertentu pada sel, untuk member perlindungan, untuk mengatur masuk keluarnya zat-zat kimia, dan memegang peranan terpenting dalam pembelahan sel.

3. Membran Sitoplasma
Membran sitoplasma atau memberanplasma atau plasmolema atau lapisan hialin merupakan bukus dari bahan sel prokariotik (protoplasma = sitoplasma dan isinya). Secara keseluruhan bahan sel dan organela yang terdapat di dalam sel kita sebut sebagai protoplas.

4. Isi Sel
Isi sel prokariotik terdiri dari protoplasma dengan berbagai bahan lain yang terkandung di dalamnya. Protoplasma di sebut sitoplasma atau plasma sel. Protoplasma suatu koloid yang mengandung karbohidrat,protein,enzim-enzim,belerang,kalsium karbonat,dan volutin.Volutin adalah suatu zat yang banyak mengandung asam ribonukleat (ARN) dan memiliki sifat mudah mengisap zat warna tertentu,yakni zat yang bersifat basa.Volutin ini tapak berupa titik-titik metakromatis (berwarna) yang dapat dilihat pada basil difteri.

5. Inti Atau Nukleus
Pada bakteri dan alga hijau biru inti belum terbungkus oleh membran. Inti yang tidak membran inilah yang dikenal sebagai prokarion,sedangkan inti yang membran di sebut eukarion. Inti terdiri dari ADN (asam ribonukleat), tejemahan dari DNA (deoxyribonucleidacid) dan ARN (asam ribonukleat), terjemahan dari RNA (ribonucleid acid). ARN merupakan bagian dari ribosom, yakni organela sel dan berfungsih sebagai organel penyusun protein. Tetapi pada virus materi gnetiknya berupa ARN atau AND.
Pada bakteri tidak memiliki nucleolus, tidak memiliki reticulum endoplasma, tidak mempunyai mitokondria, dan tidak mempunyai badan golgi (tubuh golgi). Pada bakteri Gram positif berupa lipatan-lipatan yang di sebut mesosom. Organnela inilah yang dianggap berfungsi sebagai mitokondria.
Banyak spesies bakteri memiliki satuan-satuan keci yang terdiri dari ADN. Kromosom kecil itu sering di sebut plasmid. Contoh plasmid yang telah lama di kenal adalah faktor F dan faktor R. Faktor F (Fertility), adalah palsmid yang memegang peranan dalam konjugasi. Faktor R (Resistensi), adalah plasmid yang berkaitan dengan kekebalan terhadap berbagai obat-obatan. Plasmid E. Coli, misalnya sekarang ini di jadikan obyek (rekayasa genetika).

6. Flagel 
Banyak spesies dari mikroorganisme bergerak, walaupun ada juga yang tidak bergerak. Pada protozoa, yakni kelas Rhizopoda, jamur lendir dapat bergerak dengan menjalar. Ada juga mikroorganisme yang bergerak dengan menggunakan flagel (dari kata Flagellum yang berarti bulu cambuk), misalnya kuman yang berbentuk batang (basil), spiril. 
Belum di ketahui dengan pasti apakah flagel itu tumbuh dari dinding sel atau mempunyai “akar “ di dalam sitoplasma atau mungkin hanya merupakan kepanjangan dari sitoplasma melalui celah-celah di dalam dinding sel. Dengan mikroskop elektron ditunjukan bahwa flael itu merpakan benang-benang protoplasma yang berpangkal pada titik tepat di bawah membran sel, pangkal itu di sebut dengan rizoblast. Komposisi flagel sendiri terdiri dari protein yang disebut flagelin, yakni protein semacam miosin.

7. Pili atau fimbriae
Banyak bakteri gram negatif memiliki bulu-bulu panjang disekitar dari sel. Bulu-bulu ini tidak berlekuk-lekuk dan lebih halus dari pada flagel. Bulu inilah yang di sebut dengan pili (berasal dari pilus = rambut), dan jumlahnya ratusan. Susunan kimiawi dari pili adalah protein yang dinamakan pilia, yakni heteropolimer dari 18 asam amino yang bersifat antigenik. Diduga fungsi dari pili berkaitan dengan fungsi konjugasi (perkawinan).

8. Struktur Sel Eukariotik
Struktur dari sel eukariotik lebih rumit dari pada sel prokariotik. Namun kedua tipe sel itu melakukan banyak fungsi biologis yang sama. Salah satu ciri utama dari struktur internal sel eukariotik yang membedakan dengan sel prokariotik adalah sistem membran internalnya. Membran ini antara lain adalah yang kita sebut retikulum endoplasma (RE). Struktur-struktur yang terbatasi oleh membran internal inilah yang kita namakan organel. Struktur inilah yang melakukan fungsi khusus di dalam sel. Unsur-unsur utama sel eukariotik yang membedakan dengan sel prokariotik.
9. Retikulum endoplasma 
Sistem membran yang kompleks ini meluas keseluruh sitoplasma dan membaginya ke dalam ruang-ruang terpisah dan saluran-saluran. Sebagian dari retikulum endoplasma ini menyelubungi inti dan membentuk mebran nukleus.
Banyak fungsi yang di lakukan oleh retikulum endoplasma, antara lain sebagai penghalang di antara berbagai penghalang di antara berbagai organel dan menjaganya dalam kondisi yang relatif konstan. Juga menyediakan saluran-saluran yang mengatur arus lalu lintas bahan-bahan di dalam sel. Selain itu merupakan sumber membran internal tambahan dan membrikan permukaan yang kokoh bagi penjajaran ribosom, suatu organel yang berfungsi dalam biosintesis protein.
10. Alat golgi atau badan golgi atau tubuh golgi
Organel ini njuga di sebut kompleks golgi. Organel ini terdiri dari sekelompok kantung pipih seperti cakram, tersusun dalam tumpukan dan dikelilingi oleh tubula (gelembung kecil). Struktur ini, terdapat dalam daerah retikulum endoplasma, mengangkut protein dan polisakarida ke luar sel. Kompleks golgi juga merupakan situs bagi sintesis bahan dinding sel yang baru.
11. Mitokondria 
Organel ini terselubung dalam membran ganda, berfungsi sebagai situs (tempat) utama untuk produksi energi dalam proses-proses keluar atau proses respirasi (pernafasan).
12. Kloroplas
Organel ini mengandung pigmen hijau (klorofil) dan berfungsi sebagai organel tempat fotosintesis. Fotosintesis adalah proses pengubahan energi cahaya menjadi energi kimiawi oleh organisme yang mengandung klorofil. Dalam organel ini terjadi pengubahan senyawa anorganik menjadi senyawa organik.
13. Mikrotubul dan mikrofilamen
Merupakan batang-batang yang sangat tipis (mikrotubul: 250 nm, mikrofilamen: 40-80 nm) yang terdapat bebas atau berkas di dalam sitoplasma atau di dalam struktur sitoplasma. Mikrofilamen mengandung protein aktin dan miosin yang berperan dalam menyediakan mekanisme pergerakan amuboid. Fungsinya menjaga bentuk sel dan meningkatkan gerak teratur komponen-komponen dalam sel.
14. Flagela dan silia
Keduanya merupakan tonjolan yang meluas diluar dinding sel berbagai bakteri, ganggang, cendawan, dan protozoa. Sehingga seringkali organel ini disebut sebagai organel lokomotorik. Secara struktural flagela eukariotik lebih kompleks dari pada yang dimiliki prokariotik.
15. Dinding sel 
Beberapa sel eukariotik mempunyai dinding sel, yang berfungsi sebagai penutup luar membran sel (sitoplasma). Struktur dari dinding berbeda-beda tergantung dari macam organismenya. Misalnya protozoa, tidak mempunyai dinding sel, tetapi memiliki bahan penutup (pelindung) yang disebut pelikel.






BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan penulisan makalah ini, yakni:
Bentuk umum mikroorganisme terdiri dari satu sel (uniseluler), seperti yang umum didapatkan pada bakteri, ragi, dan mikroalga. Bentuk mikroorganisme dapat juga berbentuk filamen atau serat, yakni rangkaian sel yang terdiri dari 2 sel atau lebih yang berbentuk rantai, seperti yang umum didapatkan pada fungi dan miroalga. Bentuk lain mikroorganisme adalah koloni, yakni gabungan dua sel atau lebih didalam satu ruang seperti yang didapatkan pada mikroalga dan bakteri.
Ukuran mikroba, terutama untuk bakteri dan virus, tidak lagi menggunakan besaran yang umum kita kenal seperti milimeter ataupun sentimeter, mengingat ukuran mikroba yang sangat kecil.
Untuk mengamati mikroorganisme dapat kita lakukan individual maupun secara kelompok, dalam bentuk koloni. Misalnya pada kuman yang di tumbuhkan pada medium yang tidak cair maka terjadilah suatu kelompok mikroba yang lazimnya di sebut koloni. 
Struktur sel prokariotik pada tiap tingkatan, struktur sel prokariotik lebih sederhana dari pada sel eukariotik dengan satu perkecualian dinding selnya lebih kompleks.  Secara umum susunan sel prokariotik terdiri dari: dinding luar, yang terdiri dari lapisan lendir, dinding sel, dan membrane sitoplasma, sitoplasma atau plasma sel dan bahan inti. Sedangkan 2. Struktur sel eukariotik terdiri dari retikulum endoplasma , alat golgi atau badan golgi atau tubuh golgi, mitokondria, kloroplas, mikrotubul dan mikrofilamen, flagela dan silia, serta dinding sel.

B. Saran 
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kepada pembaca dan dosen yang bersangkutan untuk memberikan masukan atau kritikan guna menyempurnakan penyusunan makalah berikutnya.









DAFTAR PUSTAKA

Waluyo lud. 2016. Mikrobiologi Umum. Malang: UMM Press. 

No comments: