KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Mikroskop”.
Kami sangat berhaarap makalah ini
dapat berguna dalam menambah wawasan tentang mikroskop .Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan.Oleh sebab itu,kami berharap ada kritik dan saran,
demi perbaikan makalah kami di masa depan.
Semoga makalah ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya.Sebelumnya kamimohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata – kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi ………
Bab I. Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Bab
II. Pembahasan
A.
Pengertian
Mikroskop
B.
Sejarah Penemuan Mikroskop
C.
Bagian –Bagian Mikroskop
Dan Fungsinya
D.
Jenis – Jenis Mikroskop
E.
Sifat Bayang
Bab III. .
Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Mikroskop merupakan alat bantu utama dalam malakukan penelitian dan
pengamatan dalam bidang biologi. Mikroskop digunakan untuk mempelajari struktur
benda benda yang kecil. Makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui
bagian – bagian mikroskop dan fungsinya serta hal – hal lain yang berhubungan
dengan mikroskop. Hal ini dapat dicapai
dengan mengenal baik bagian – bagian dan fungsi –fungsinya serta cara
menggunakannya.semakin kita ahli menggunakan mikroskop semakin maka akan
semakin baik pula hasil pengamatan atau penelitian yang kita lakukan dengan
menggunakan mikroskop.
B.
RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam
makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud
denan mikroskop
2. Bagaimana sejarah penemuan
mikroskop
3. Sebutkan bagian bagian
mikroskop dan fungsi – fungsinya
4. Sebutkan macam – macam
mikroskop
5. Bagaimana cara kerja dari
mirosop
C.
TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan makalah ini
antara lain :
1. Mengetahui definisi dan
fungsi dari mikrosop
2. Mengetahui sejarah
mikrosop
3. Mengetahui bagian – bagian
mikrosop dan masing – masing fungsi bagian – bagiannya
4. Mengetahui macam – macam
mikroskop
5. Mengetahu cara kerja
dari mikroskop
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MIKROSKOP
Mroskop berasal dari bahasa Yunanai yaitu micron yang
artinya kecil dan scropos yang artinya melihat atau tujuan. Jadi dapat
dikatakan bahwa mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu
kecil untuk dilihat dengan mata telanjang.
Alat utama yang digunakn mikroskop adalah lensa objektif dan lensa okuler. Dalam
mikroskop baik lennsa objektif maupun lensa objektif keduanya merupakan lensa cembung. Secara
garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai
sifat semu, terbalik dan di perbesar terhadap posisi benda mula –mula.
Mikrosop memiliki fungsi sebagai
berikut :
·
Fungsi utamanya adalah untuk melihat dan mengamati objek
dengan ukuran sangat kecil yang tidak bias dilihat dengan mata telanjang
·
Fungsi lainya dari mikrosp tetap akan berakar pada fungsi
utamanya, bedanya berapa jenis mikrosop
dibuat yntuk fungsi yang lebih detail
B.
SEJARAH PENEMUAN
MIKROSKOP
Zacharias janssen tercatat sebagai
penemu mikroskop pertama. Dilahirkan pada tahun 1580 di Negara Kincir Angin,
Belanda, dan meninggal dunia pada usia 58 tahun atau tepatnya pada tahun 1638. Merupakan seorang ilmuan yang berasal dari
Belanda.
Penemuannya yang paling
terkenal yaitu mikrosop pertama yang digunakan untuk melihat benda – benda yang
sangat kecil ukurannya dan sulit
dijangkau bila menggunakan mata telanjang. Penemu mikrosop ini memberikan
pengaruh besar pada perkembangan ilmu pengetahuan dan tidak sedikit penemuan –
penemuan besar yang sangat bermanfaat
peradaban dunia di teliti dengan mikrosop.
Pada tahhun 1590, Zacharias Janssen bersama Ayahnya,
beliau berhasil sebuah menciptakan mikrosop dengan menggunakan lensa cembung
dan lensa cekung untuk memperbesar tampilan benda – benda yang sangat kecil
ukurannya. Mekanisme penyetelan fokus yang pertama untuk mikrosop tersebut
dibuat dan disempurnakan oleh Campini, seorang ilmuan yang berasal dari Itali,
pada tahun 1668.
Temuan mikroskp saat itu mendorong
ilmuan llain, seperti Galileo Galilei (Italia),
Untuk membuat alat yang
sama . Bahkan Galileo Galilei mengklaim bahwa dirinyalah
sebagai pencipta pertamanya yang telah nmembuat alat ini pada tahun 1610.
Galileo menyelesaikan pemmbuatan mikrosop pada tahun 1609 yang diberi nama
mikrosop Galileo. Mikrosop ini menggunakan lensa optik, sehingga disebut lensa
optik.
Mikrosop yang menggunakan lensa optic
memiliki kemampuan yang terbatas dalam memperbesar ukuran objek. Hal ini di
sebabkan oleh limit difraksi cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang
cahaya. Secara teoritis,, Panjang gelombang cahaya ini hanya sekitar 200
nanometer. Untuk iti, mikrosop yang
menggunakan lensa optik ini tidak bisa mengamati ukuran di bawah 200 nanometer.
Setelah itu seorang berkebangsaan Belanda
bernama Antony Van Leeuwenhoek (1632
-1723) terus mengembangkan pembesaran mikroskopis. Antony
Van Leeuwenhoek sebenarnya bukan peneliti atau ilmuan yang professional.
Profesi sebenarnya adalah sebagai “wine terster” di kota Delf, Belanda. Ia biasa
menggunakan kaca pembesar untuk mengamati serat – serat pada kain. Antony Van Leeuwenhoek dapat membuat lensa –lensa dengan perbesaran yang
memuaskan untuk melihat benda – benda yang kecil. Walaupun demikian terdapat keterbatasan kemampuan sebuah mikroskop
dalaam daya uraianya. Hal yang tersebut jelasdalam sebuah rumus yang ditemukan
oleh Abbe pada abad yang lalu.
Dari keterbatasan daya urai sebuah
mikroskop, apabila dianalisis dengan menggunakan rumus Abbe, ternyata tidak
terlalu dipengaruhi oleh lensa mikroskop, melainkan dipengaruhi oleh panjang
gelombang cahaya yang dipakai. Pada awal abad ke-17 telah ditemukan mikroskop
dengan bentuk lensa tunggal. Cara menggunakan mikrosop ini adalah dengan
meletakan objek yang di periksa pada ujung jarum dan sisi lain lensa dibawa
kedekat mata. Dengan menekan atau mengendorkan jarum didepan lens, maka akan di
peroleh titik fokus.
C.
BAGIAN – BAGIAN MIKROSKOP DAN FUNGSINYA
1.
Bagian – Bagian Optik
Adapun
bagian – bagian optik dari mikrosop antara lain :
·
Lensa okuler, yaitu lensa yang terdapat
pada bagian ujung atas tabung pada gambar, pengamat melihat objek pada lensa
ini. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesr kenbali bayangan dari lensa
objektif. Lensa okuler biasa memiliki
perbesaran 6 , 10, atau 12 kali.
·
Lensa objektif, yaitu lensa yang dekat
dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa objektif pada mikroskop yaitu dengan
perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat
menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan minyak emersi ke bagian
objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk meperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran 100
kali, letak lensa dengan objek yang di amati sangat dekat, bahkan kadang
bersentuhan.
·
Kondensor , yaitu bagian yang daapat diputar naik turun yang berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek.
·
Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk dan mengenai preparat.
·
Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya
yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya
tersebut.
2.
Bagian – Bagian Mekanik
(Non-Optik)
Adapun bagian – bagian mekanik (Non-Optik) antara lain :
·
Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa
objektif yang diinginkan.
·
Tabung Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objektif dan
lensa okuler mikroskop.
·
Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi tempat pengamat memegang mikroskop.
·
Meja Benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk menempatkan objek yang akan
diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek tetap di
tempat yang diinginkan.
·
Makrometer, (pemutar kasar), yaitu
bagian yang berfungsi untuk menaikan atau menurunkan tabung secara cepat untuk
pengaturan mendapatkan kejelasan dari
gambaran dari objek yang diinginkan.
·
Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikan atau menurunkan tabung
secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang
diinginkan.
·
Kaki Mikrosop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyangga yang menjaga
mikrosop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang
mikroskop saat mikrosop hendak dipindahkan.
D.
JENIS - JENIS MIKROSKOP
Ada beberapa jenis mikroskop
antara lain :
1.
Mikrosop Elektron
Adalaa sebuah mikrosop yang
mampu melakukan pembesan objek sampai duajuta kali, yang menggunakan elektro
statik dan elektro magnetik untuk
mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran
objek serta resolusiyang jauh lebih bagus dari pada mikrosop cahaya. Mikroskop
electron ini menggunakan jauh lebih
banyak energi dan radiasi elektro magnetic yang lebih pendek dibandingkaan
mikrosop cahaya.
2.
Mikroskop Stereo
Merupakan jenis mikrosop yang hanya bias
digunakan untuk benda yang berukuran relative besar. Mikrosop stereo memiliki perbesar 7 hinga 30
kali. Benda yang diamati oleh mikrosop ini dapat dilihat secara 3 dimensi .
Komponen mikrosop stereo hampir sama dengan mikrosop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa
objektif. Beberapa perbedaan dengan
mikrosop cahaya adalah :
·
Ruang ketajaman mikrosop stereo
jauh lebih tinggi di bandingkan mikrosop cahaya sehingga kita bias melihat
bentuk 3 dimensi benda yang diamati.
·
Sumber cahaya berasal dari atas
sehingga objek yang tebal dapat diamati.
3.
MikroskopFase Kontras
Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah
dalam keadaan alamiah yaitu tidak diberi warna dalam keadaan hidup, namun pada
galibnya fragma benda hidup yang mikroskopik (jaringan hewan atau bakteri)
tembus cahaya sehingga pada masing – masing tricram tak akan teramati,
kesilitan ini dapat teratasi dengan menggunakaan mikrosp fase kontras. Prinsip
alat ini sangat rumit. Apanila mikroskp biasa digunakan nucleus sel hidup yang tidak diwarnai dan tidak dapat
begitu, walaupun begitu karena nucleusdal sel, nucleus ini mengubah sedikit
hubungan cahaya yang melalui meteri sekitar inti.
Hubungan ini tidak dapat
ditangkap oleh mata manusia disebut fase. Namun suatu susunan filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras ini
menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah daerah terang dan bayangan yang
dapat ditangkap oleh mata dengan demikian nucleus dan unsure lain yang sejauh ini tak dapat dilihat menjadi
dapat dilihat.
4.
Mikroskop Cahaya
Mikrosop cahaya memiliki
perbesar maksimal 1000 kali. Mikrosop memiliki kaki yang berat dan kokoh agat dapat berdiri dengan
stabil. Mikroskop cahaya memiliki 3 dimensi
lensa okuler, lensa objektif dan lensa kondensor.
5. Mikroskop Pender
Mikrosop pender ini dapaat
digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen ( seperti bakteri,
ricketsia, atau virus ) dalam jaringan.
6. Mikrosop Medan Gelap
Mikrosop medan gelap
digunakan untuk mengamati bakteri hiduop khususnya bakteri yang begitu tipis
yang hamper mendekati batas daya
mikrosop majemuk .
7. Mikrosop Ultraviolet
Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah
mikrosop ultraviolet. Karena cahaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang
lebih pendek dari pada cahaya yang dilaihat, penggunaa cahaya ultraviolet untuk
pencahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi dua kali lipat dari pada mikrosop biasa
E.
CARA KERJA DARI MIKROSKOP
Lensa
objektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan
struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta
berkemampuan untuk memperbesar bayangan objek sehingga dapat memiliki nilai
“Apertura” yaitu suatu ukuran daya pisah
suatu lelnsa objektif yang akan menentukan daya pisah sepesimen, sehingga mampu
menunjukan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang berpisah.
Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung
berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang
dihasilkan oleh lensa objektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.
Lensa
kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya
pencahayaan pada objek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat
maka akan diperoleh daya pisah maksimal.
Jika daya pisah
kurang maksimal maka dua benda akan terlihat menjadi satu dan pembesarannyapun
akan kurang optimal.
F.
SIFAT BAYANGAN
Baik lensa objektif
maupun lensa okuler keduanya merupakan
lensa cembung. Secara garis besar lensa objetif menghasilkan suatu bayangan
sementra yang mempunyai sifat semu, terbalik,
dan diperbesar terhadap posisi posisi benda mula – mula, lalu yang menentukansifat
bayangan akhir selanjutnya adalah lensa
okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang samaseperti
gambar benda nyata, sejajar , dan diperbesar.Jika seorang yang menggunakan
mikroskp cahaya meletakkan huruf A dibawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah
huruf A terbalik yang di perbesar.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
- Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang dan fungsi utamanya adalah untuk melihat dan mengamati objek dengan ukuran sangat kecil yang tidak bias dilihat dengan mata telanjang.
- Mikroskop di temukan pertamkali oleh Zacharias janssen
- Bagian - bagian mikroskop dibagi menjadi 2 bagian optik dan mekanik (non optik)
- Jenis - jenis mikroskop seperti mikroskop elektron, mikroskop stereo, mikroskop kontras,mikroskop cahaya, dan lain lain.
- lensa objetif menghasilkan suatu bayangan sementra yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi posisi benda mula – mula, sedangkan
B. Saran
Dalam penbuatan makalah selanjut lebih baik di lengkapi dengan cara menggunakan mikroskop.