Pengertian Asam Basa,pH,dan Indikator Asam Basa
1. Teori Asam
Basa Arhenius
Pada akhir abad ke Sembilan belas seorang kimiawan
Swedia yang bernama Svante Arrhenius telah mengelompokan mengenai teori asam
basa secara umum, yakni
a.
Asam
·
Asam adalah senyawa kimia apabila dilarutkan dalam air
akan membebaskan ion-ion hidrogen (H+).
·
Memiliki rasa asam
·
Mengubah warna lakmus biru menjadi merah
Beberapa contoh dari teori asam
Arrhenius adalah asam florida (HF), asam klorida (HCl), asam bromida (HBr),
asam iodide (HI), asam sianida (HCN).
--->HCl (aq)
H+(aq)
+
Cl (aq)
asam klorida
ion hidrogen
ion klorida
--->CH3COOH(aq)
H+(aq)
+ CH3COO-(aq)
asam asetat
ion
hidrogen
ion asetat
b.
Basa
·
Basa adalah senyawa kimia apabila dilarutkan dalam air
akan membebaskan ion-ion hidroksida (OH-).
·
Memiliki rasa pahit.
·
Mengubah lakmus merah menjari biru.
·
Larutan basa dalam air dapat menghantarkan listrik
(Chang, 2004)
Beberapa contoh dari teori basa
Natrium Hidroksida (NaOH) dan Kalium Hidroksida (KOH).
--->NaOH(aq)
Na+(aq)
+ OH-(aq)
natrium
hidroksida
ion
natrium
ion hidroksida
--->NH4OH(aq)
NH4+ (aq)
+ OH- (aq)
amonium
hidroksida ion
amonium ion
hidroksida
Kelemahan dari teori adalah
Arrhenius hanya berlaku jika pelarutnya air saja. Jika pelarutnya bukan air dan
zat yang terurai tidak mengandung hidrogen dan hidroksida makan teori asam basa
Arrhenius tidak berlaku.
- Teori asam basa Brosted Lowry
Pada tahun 1923 seoran kimiawan dari
Denmark (Johannes Nicolause Bronsted) dan seorang kimiawan dari Amerika yang
bernama Thomas martin Lowry mendifinisikan pengertian asam basa melengkapi dari
teori asam basa Arrhenius. Menurut teori Bronsted Lowry.
Asam adalah spesi yang memberikan donor proton
sedangkan basa adalah spesi yang menerima proton daam suatu
reaksi transfer proton
Contoh dari teori asam basa Bronsted Lowry adalah
1) HCl(aq) + H2O(l) ---> H3O+(aq) + Cl- (aq)
asam-1
basa-2
asam-2
basa-1
HCl dengan Cl- merupakan pasangan asam-basa
konjugasi.
H3O+ dengan H2O
merupakan pasangan asam-basa konjugasi.
--->2) H2O(l)
+ NH3
(aq)
NH4+ (aq) + OH- (aq)
Asam-1
basa-2
asam-2 basa-1
H2O dengan OH-
merupakan pasangan asam-basa konjugasi.
NH4+ dengan NH3
merupakan pasangan asam-basa konjugasi.
Pada contoh di atas terlihat bahwa
air dapat bersifat sebagai asam (proton donor) dan sebagai basa (proton
akseptor). Zat atau ion atau spesi seperti ini bersifat ampiprotik (amfoter).
Manfaat dari teori asam basa menurut
Bronsted – Lowry adalah sebagai berikut:
1. Aplikasinya tidak terbatas pada
pelarut air, melainkan untuk semua pelarut yang mengandung atom Hidrogen dan
bahkan tanpa pelarut.
2. Asam dan basa tidak hanya berwujud molekul, tetapi
juga dapat berupa anion dan kation
Namun teori asam basa Bronsted Lowry
mempunyai kelemahan yakni tidak dapat menjelaskan reaksi asam basa yang tidak
melibatkan transfer proton.
- Teori Asam Basa Lewis
Pada tahun 1923 seorang kimiawan
dari Amerka yang bernama Gilbert N Lewis mendifinisikan pengeritian asam basa
untuk menyempurnakan teori Arrhenius dan bronsted Lowry yang menyebutkan
bahwa
Asam adalah penerima pasangan (akseptor) elektron
bebas, sedangkan basa adalah pemberi (donor)pasangan electron bebas.
Contoh dari asam basa Lewis adalah
BF3 dan NH3 .
1.
Pada gambar pertama, atom B pada molekul BF3 bertindak
sebagai asam, karena ia bertindak sebagai akseptor pasangan
elektron bebas dari ion F– .
Sedangkan ion F– bertindak sebagai basa,
karena ia bertindak sebagai donor pasangan elektron untuk atom B pada molekul
BF3.
2.
Pada gambar kedua, ion H+ bertindak sebagai asam,
karena ia bertindak sebagai akseptor pasangan elektron bebas dari molekul NH3. Sedangkan atom N pada molekul NH3 bertindak
sebagai basa, karena ia bertindak sebagai donor pasangan elektron
untuk ion H+ .
Kekuatan
Asam Basa
1. Asam KuatAsam kuat yaitu senyawa asam yang dalam larutannya terion seluruhnya
menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi asam kuat merupakan reaksi
berkesudahan. Secara umum, ionisasi asam kuat dirumuskan sebagai berikut.
HA(aq) ⎯⎯→ H+(aq) + A–(aq)
Tentukan
konsentrasi ion H+ dalam masing-masing larutan berikut.
a. H2SO4 0,02
M
Jawab:
H2SO4 → 2H+ + SO42–
[H+] = x · [HA] = 2 · 0,02 = 0,04 M
b. HNO3 0,1 M
Jawab :
HNO3 → H+ + NO3–
[H+] = x · [HA] = 1 . 0,1 = 0,2 M
Asam lemah yaitu senyawa asam yang dalam larutannya hanya sedikit
terionisasi menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi asam lemah merupakan reaksi
kesetimbangan.
Secara umum, ionisasi asam lemah valensi satu dapat dirumuskan
sebagai berikut.
HA(aq) ←⎯⎯⎯⎯→ H+(aq) + A–(aq)
Makin kuat asam maka reaksi kesetimbangan asam makin condong ke
kanan, akibatnya Ka bertambah besar. Oleh karena itu, harga Ka merupakan
ukuran kekuatan asam, makin besar Ka makin kuat asam.
Berdasarkan persamaan di atas, karena pada asam lemah [H+] = [A–],
maka persamaan di atas dapat diubah menjadi:
Tentukan
konsentrasi ion H+ dalam masing-masing larutan berikut.
a. CH3COOH 0,05 M jika
derajat ionisasinya 1%
Jawab :
CH3COOH CH3COO– + H+
[H+] = [HA] . α
= 0,05 .
0,01
= 0,0005 M
b. H2SO3 0,001
M jika Ka = 1 × 10–5
Jawab :
H2SO3 2H+ +
SO32–
[H+] =
[H+] =
[H+] =
[H+] = 10–4 M
Basa
- Kekuatan basa dipengaruhi oleh banyaknya ion – ion OH– yang dihasilkan oleh senyawa basa dalam larutannya.
- Berdasarkan banyak sedikitnya ion OH yang dihasilkan, larutan basa juga dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.
1. Basa Kuat
- Basa kuat yaitu senyawa basa yang dalam larutannya terion seluruhnya menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi basa kuat merupakan reaksi berkesudahan.
- Secara umum, ionisasi basa kuat dirumuskan sebagai berikut.
dengan:
x =
valensi basa
M = konsentrasi basa
M = konsentrasi basa
Tentukan konsentrasi ion OH– masing-masing
larutan berikut.
a. Ca(OH)2 0,02 M
Jawab :
a. Ca(OH)2 → Ca2+ +
2OH–
[OH–] = x . [M(OH)]
= 2 . 0,02
= 0,04 M
b. KOH 0,004 M
Jawab
b. KOH → K+ + OH–
[OH–] = x . [M(OH)]
= 1 . 0,004
= 0,004 M
2. Basa
Lemah
- Basa lemah yaitu senyawa basa yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi menjadi ion-ionnya.
- Reaksi ionisasi basa lemah juga merupakan reaksi kesetimbangan.
- Secara umum, ionisasi basa lemah valensi satu dapat dirumuskan sebagai berikut.
M(OH)(aq) ←⎯⎯⎯⎯→ M+(aq) +
OH–(aq)
- Makin kuat basa maka reaksi kesetimbangan basa makin condong ke kanan, akibatnya Kb bertambah besar.
- Oleh karena itu, harga Kb merupakan ukuran kekuatan basa, makin besar Kb makin kuat basa.
- Berdasarkan persamaan di atas, karena pada basa lemah [M+] = [OH–], maka persamaan di atas dapat diubah menjadi:
Tentukan konsentrasi ion OH– masing-masing
larutan berikut.
a.
Al(OH)3 0,1 M jika Kb = 2,5 × 10–6
Jawab :
Al(OH)3 Al3+ +
3OH–
[OH–] =
[OH–] =
[OH–] = 5 × 10−4
M
b. NH4OH 0,01 M jika terion
sebanyak 5%
Jawab :
NH4OH NH4+
+ OH–
[OH–] = [M(OH)] . α
= 0,01 . 0,05
= 0,0005 M
Indikator
Asam Basa
Kertas lakmus
Kertas lakmus terbagi menjadi 2 jenis, yaitu lakmus
merah dan Biru. Kertas lakmus adalah indikator asam basa yang paling praktis,
mudah dan murah, serta penggunaannya sangat mudah. Kertas lakmus juga memiliki
kelemahan, yaitu tidak dapat digunakan untuk mengukur secara teliti hal ini
dikarenakan, perubahan warna yang ditujukan tidak dapat menunjukan secara tepat
tingkat pH larutan.
Tabel.
Perubahan warna kertas lakmus pada berbagai jenis larutan
Jenis
larutan
|
Lakmus
merah
|
Lakmus
biru
|
Asam
|
Merah
|
Merah
|
Basa
|
Biru
|
Biru
|
Garam
|
Merah
|
biru
|
Larutan Indikator
Larutan indikator yang sering di gunakan adalah
fenolftalein (PP), metil merah (mm), metil jingga (mo), dan bromtimol blue
(BTB). Larutanm indikator dipergunakan dalam laboratorium untuk titrasi
larutan. Penggunakan larutan indikator pada titrasi harus dengan ketelitian
pengamatan yang tinggi. Hal ini dikarenakan, perubahan warna akan terjadi hanya
dengan beberapa mL.
Indikator Universal
Indikator universal akan memberikan warna tertentu
jika di teteskan atau dicelupkan kedalam larutan asam atau basa. Warna yang
terbentuk kemudian di cocokan dengan warna standar yang sudah diketahui nilai
pH-nya. Nilai pH dapat ditentukan dengan indikator pH (indikator universal),
yang memperlihatkan warna bermacam-macam untuk tiap niali pH yang relatif
sempit hal ini karena indikator universal di lengkapi dengan peta warna,
sehingga kita bisa menentukan nilai pH zat berdasrkan warna-warna tersebut.
Makin asam
suatu larutan makin kecil nilai pH-nya. Larutan dengan pH = 1 itu artinya
mereka akan memiliki 10 kali lebih besar sifat asam daripada mereka yang
memiliki larutan dengan pH = 2, itu juga berlaku untuk larutan dengan pH sama
dengan 1 yanga akan memiliki sifat 100 sifat asam yang lebih besar
daripada mereka larutan yang memiliki pH sama dengan 3 dan seterusnya. Makin
besar nilai pH suatu zat, maka zat tersebut makin basa.
pH meter
pH meter adalah salah satu peralatan yang dapat
membantu kita dalam menentukan pH suatu larutan. pH meter mempunyai elektroda
yang dapat di celupkan kedalam larutan yang akan diukur pH-nya. Nilai pH dapat
dengan mudah dilihat secara langsung melalui angka yang tertera pada layar
digital dari alat tersebut.
Indikator alami
Beberapa tumbuhan dapat digunakan sebagai indikator
karena tumbuhan tersebut memperlihatkan perubahan warna dalam larutan asam atau
basa. Jenis atau bagian tumbuhan yang dapat digunakan sebagai indikator alami,
anatara lain bunga sepatu, mawar, kunyit, dan kubis ungu. Indikator ini banyak
digunakan di labolatorium sekolah karena penggunaan mereka relatif minim
“biaya”.