Monday, November 13, 2017

Makalah VIROLOGI

MAKALAH MIKROBIOLOGI
VIROLOGI
















DI SUSUN OLEH 

KELOMPOK 9
SUCI ANGRAYANI OKTAVIA
MUHAMMAD ALIM SUJATMAN


PROGRAM STUDI TADRIS IPA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI
2017







KATA PENGANTAR


      Puji syukur ke hadirat Allah swt, yang memberikan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah tentang media pembelajaran ini. Shalawat dan salam kita kirimkan kepada Nabi Muhammad saw, karena berkat beliaulah kita dapat merasakan pendidikan seperti saat sekarang ini.
         Dalam penulisan dan penyelesaian makalah ini penulis tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak terutama dosen pembimbing yaitu Ibu Rosmini,S.Si.,M.Pd Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada beliau dan terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman yang terlibat dalam penyelesaian makalah ini.
        Mudah-mudahan segala bantuan dan dorongan yang diberikan mendapat imbalan dari Allah swt. Semoga Makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan juga bagi penulis.


                                                                                                             Kendari,  September 2017




                                                                                                                         Penyusun













DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Virus    
B. Struktur Dan Anatomi Virus
C. Replikasi Virus
D. Pengelompokkan Virus
E. Peranan Virus Dalam Kehidupan

BAB III PENUTUP
A.  Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA










BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

           Virologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang virus. Virus adalah organisme yang sangat kecil dan jauh lebih kecil dari bakeri. Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
      Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel). Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).
     Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.
           Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan. Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil.
Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau. Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Apa yang di maksud dengan virologi/virus ?
2. Bagaimana struktur dan anatomi virus ?
3. Bagaimana virus bereplikasi ?
4. Apa saja pengelompokkan virus ?
5. Bagaimana peranan virus dalam kehidupan ?

C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan tujuan penulisan, maka tujuan penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui devinisi virologi/virus.
2. Untuk mengetahui struktur dan anatomi virus.
3. Untuk mengetahui replikasi virus.
4. Untuk mengetahui pengelompokkan virus.
5. Untuk mengetahui peranan virus dalam kehidupan.




BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN VIRUS

            Virologi adalah ilmu yang mempelajari tentang virus yaitu suatu mikroba yang lebih kecil dari kuman, oleh karenanya ia dapat melewati saringan yang bisa dipergunakan untuk menyaring kuman. Selain virus merupakan mikroba yang terkecil juga berbeda dengan mikroba yang lain sebab bahan genetic virus terdiri atas RNA atau DNA tetapi tidak terdiri sekaligus dari kedua jenis asam nukleat tersebut. 
            Menurut Lwoff, Horne dan Tournier, sifat-sifat khusus virus yaitu : bahan genetik virus terdiri dari RNA atau DNA (tetapi tidak terdiri dari kedua jenis asam nukleat), struktur dari virus relatif sangat sederhana (terdiri dari pembungkus yang mengelilingi asam nukleat), virus mengadakan reproduksi hanya dalam sel hidup yakni dalam sitoplasma, nukleus, atau di dalam kedua-duanya dan tidak mengadakan kegiatan metbolisme jika berada diluar sel hidup, virus tidak membelah diri dengan cara pembelahan biner. Partikel virus baru dibentuk dengan suatu proses biosintesis majemuk yang dimulai dari pemecahan suatu partikel virus infektif menjadi lapisan protein pelindung dan komponen asam nukleat infektif.
             Asam nukleat partikel virus yang menginfeksi sel mengambil alih kekuasaan dan pengawasan sistem enzim sel hospesnya, sehingga selaras denga proses sintesis asam nukleat dan protein virus. Virus menginfeksi sel menggunakan ribosom sel hospes untuk keperluan metabolisme. Komponen-komponen utama virus dibentuk secara terpisah dan baru digabung didalam sel hospes tidak lama sebelum dibebaskan. Selama dalam proses pembebasan, beberapa partikel virus mendapatkan selubung luar yang mengandung lipid protein dan bahan-bahan lain yang sebagian besar berasal dari sel hospes.


B. STRUKTUR DAN ANATOMI VIRUS

            Bentuk virus sangat bervariasi. Ada yang bulat, oval, memanjang, silindris, dan ada juga yang berbetuk T. Ukuran tubuh virus sangat kecil dan bervariasi yaitu kira-kira antara 300 x 250 x 100 nm sampai parvovirus yang kira-kira berdiameter 20 nm. Karena sangat kecil, maka virus tidak dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa, kecuali poxvirus. Virus selalunya terdiri daripada lapisan protein sebagai pelindung (sampul), teras protein yang menyimpan gen virus, dan gen virus itu sendiri. Sampul yang selalunya dihasilkan daripada membran sel perumah, melindungi genom virus dan memberikan mechanisme (the involuntary and consistent response of an organism to a given stimulus) kepada virus tersebut.
        Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer. Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protein monomer yang yang terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus. Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA (virus T, virus cacar) dan virus RNA (virus influenza, HIV, H5N1). Selain itu di dalam isi virus terdapat beberapa enzim. Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.
             Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.
Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi lapisan pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer.
           Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid) terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.
             Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel.
          Seperti yang telah dijelaskan pada virus campak, beberapa jenis virus memiliki unsur tambahan yang membantunya menginfeksi inang. Virus pada hewan memiliki selubung virus, yaitu membran menyelubungi kapsid. Selubung ini mengandung fosfolipid dan protein dari sel inang, tetapi juga mengandung protein dan glikoprotein yang berasal dari virus. Selain protein selubung dan protein kapsid, virus juga membawa beberapa molekul enzim di dalam kapsidnya. Ada pula beberapa jenis bakteriofag yang memiliki ekor protein yang melekat pada “kepala” kapsid. Serabut-serabut ekor tersebut digunakan oleh fag untuk menempel pada suatu bakteri.
           Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme penginfeksian sel inang.


C. REPLIKASI VIRUS

           Reproduksi virus secera general terbagi menjadi 2 yaitu litik dan lisogenik. Proses-proses pada siklus litik: pertama, virus akan mengdakan adsorpsi atau attachment yang ditandai dengan menmpelnya virus pada dinding sel, kemudian pada virus tertentu (bakteriofage), melakukan penetrasi yaitu dengan cara melubangi membran sel dengan menggunakan enzim, setelah itu virus akan memulai mereplikasi materi genetik dan selubung protein, kemudian virus akan memanfaatkan organel-organel sel, kemudian sel mengalami lisis Proses-proses pada siklus lisogenik: Reduksi dari siklus litik ke profage( dimana materi genetiak virus dan sel inang bergabung), bakteri mengalami pembelan binner, dan profage keluar dari kromosom bakteri. Siklus litik: Waktu relative singkat Menonaktifkan bakteri Berproduksi dengna bebas tanpa terikat pada kromosom bakteri siklus lisogenik Waktu relatif lama Mengkominasi materi genetic bakteri dengn virus Terikat pada kromosom bakteri.
1. Daur Litik (litic cycle)
a. Adsorpsi, merupakan tahap penempelan (attachment) virus pada dinding sel inang. Virus menempelkan sisi tempel atau reseptor site ke dinding sel bakteri.
b. Penetrasi sel inang. Setelah reseptor site, bagian ini kemudian mengeluarkan enzim untuk membuka dinding sel bakteri. Molekul asam nukleat (RNA & DNA) virus bergerak keluar melalui pipa ekor dan masuk ke dalam sitoplasma sel melalui dinding sel yang terbuka tersebut. Pada virus telanjang, proses penyusupan ini terjadi dengan cara fagositosis virion (viropexis), sedangkan pada virus berselubung dapat terjadi dengan cara fusi yang diikuti masuknya nukleokapsid ke sitoplasma.
c. Eklipase. Asam nukleat virus menggunakan asam nukleat bakteri untuk membentuk bagian-bagian tubuh virus, seperti protein, asam nukleat, dan kapsid. Bahan yang digunakan berasal dari protein, enzim, dan asam nukleat sel bakteri.
d. Pembentukan virus (bakteriofage) baru. Setelah bagian-bagian tubuh virus terbentuk, maka pada fase ini bagian-bagian itu akan digabungkan untuk menjadi virus yang baru. Dari 1 sel bakteri akan dihasilkan 100 – 300 virus baru.
e. Pemecahan sel inang. Akhir dari siklus adalah pecahnya sel bakteri. Didalam sel bakteri terbentuk enzim lisoenzim yang mampu melarutkan ikatan kimia dinding sel bakteri. Setelah dinding sel pecah maka keluarlah virus2 baru itu dan selanjutnya mencari sel bakteri lainnya. 

2. Daur lisogenik (lisogenic cycle)
a. Fase Penggabungan, dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri, kemudian DNA virus menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri terkandung materi genetik virus.
b. Fase Pembelahan, setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA bakteri mereplikasi untuk melakukan pembelahan.
c. Fase Sintesis, DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian virus
d. Fase Perakitan, setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke dalam akan membentuk virus baru
e. Fase Litik, setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas dari inang akan mencari inang baru


D. PENGELOMPOKKAN VIRUS 

            Berdasarkan jenis asam nukleat, virus dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu virus ARN (ribovirus) dan virus ADN (deoksiribovirus). Berikut ini beberapa contoh dari kedua kelompok virus tersebut dan penyakit yang ditimbulkannya.
            Virus ARN Virus AND. Nama –nama penyakit : Virus Orthomyxo, Influenza Virus mozaik Bercak-bercak pada daun tembakau, Virus rhabdo Rabies Virus herpes Herpes, Virus hepatitis Hepatitis Virus pox Cacar, Virus paramyxo Pes pada hewan ternak, Virus papova Kutil pada manusia, Retrovirus AIDS, Virus picorna Polio, Virus toga Demam kuning dan ensefalitis dan Virus arena Meningitis.
Selain berdasarkan asam nukleatnya, virus dapat dikelompokkan berdasarkan bagian-bagian tubuh yang diserangnya, antara lain: Bagian tubuh yang diserang Penyakit yang ditimbulkan Saluran pernapasan Pilek, influenza, dan batuk. Kulit Kutil, cacar, dan campak. Organ dalam Hepatitis, kanker, dan AIDS. 
          Saraf pusat Rabies dan polio. Umumnya virus hanya menyerang dan berkembang pada sel yang spesifik. Misalnya virus mozaik tembakau hanya menyerang tumbuhan, virus rabies hanya menyerang mamalia, bakteriofage hanya menyerang bakteri.
       Untuk mendapatkan gambaran tentang siklus hidup bakteriofag, perlu ditinjau tingkatan-tingkatan yang terjadi pada waktu phage menyerang bakteri:
a. Pada permulaannya phage melekat dengan bagian ekornya pada bagian tertentu dari sel (fase adsorpsi phage pada sel).
b. DNA phage dimasukkan ke dalam sel melalui tubus ekornya, DNA phage merusak DNA bakteri sehingga proses di dalam sel dikendalikan oleh DNA phage, kemudian akan terbentuk protein (selubung) phage dan DNA phage yang baru (faseperkembangan phage).
c. Yang terakhir ialah keluarnya partikel-partikel virus (bekteriophage) dari sel. Sel Bakteri mengalami lisis (bakteriolisis/ fase pembebasan phage). Ada pula yang sifatnya lebih spesifik seperti virus hepatitis hanya menyerang sel-sel hati, virus influenza menyerang saluran pernapasan atas, virus HIV hanya menyerang sel darah putih.

F. PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN 

       Virus yang menguntungkan, berfungsi untuk : membuat antitoksin, melemahkan bakteri, memproduksi vaksin, dan menyerang patogen. Virus yang merugikan, penyakit-penyakit yang disebabkan virus antara lain : pada tumbuh-tumbuhan yaitu mozaik pada daun tembakau (Tobacco Mozaic Virus), mozaik pada kentang Potato Mozaic Virus dan kerusakan floem pada jeruk Citrus Vein Phloem Degeneration. Pada hewan yaitu : Tetelo pada Unggas New Castle Disease Virus, Cacar pada sapi Vicinia Virus, Lidah biru pada biri-biri Orbivirus, Tumor kelenjar susu monyet (Monkey Mammary Tumor Virus) dan pada manusia yaitu : Influensa Influenzavirus, AIDS Retrovirus, SARS Coronavirus, dan Flu burung Avianvirus.
            Infeksi virus dibagi dalam beberapa bagian yaitu infeksi akut dan infeksi kronis. Infeksi akut merupakan infeksi yang berlangsung dalam jangka waktu cepat namun dapat juga berakibat fatal. Akibat dari infeksi akut adalah : sembuh tanpa kerusakan (Sembuh total), sembuh dengan kerusakan/cacat, misalnya : polio, berlanjut kepada infeksi kronis dan kematian. Infeksi kronis merupakan infeksi virus yang berkepanjangan sehingga ada resiko gejala penyakit muncul kembali. Contoh dari infeksi kronis adalah : silent subclinical infection seumur hidup, contoh : cytomegalovirus( CMV), periode diam yang cukup lama sebelum munculnya penyakit, contoh : HIV, reaktivasi yang menyebabkan infeksi akut, contoh : shingles, penyakit kronis yang berulang (kambuh), contoh : HBV, HCV, dan kanker contoh : HTLV-1, HPV, HBV, HCV, HHV.






















BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
               Virologi adalah ilmu yang mempelajari tentang virus yaitu suatu mikroba yang lebih kecil dari kuman, oleh karenanya ia dapat melewati saringan yang bisa dipergunakan untuk menyaring kuman. Ukuran tubuh virus sangat kecil dan bervariasi yaitu kira-kira antara 300 x 250 x 100 nm sampai parvovirus yang kira-kira berdiameter 20 nm. Reproduksi virus secera general terbagi menjadi 2 yaitu litik dan lisogenik. Berdasarkan jenis asam nukleat, virus dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu virus ARN (ribovirus) dan virus ADN (deoksiribovirus). Virus yang menguntungkan, berfungsi untuk : membuat antitoksin, melemahkan bakteri, memproduksi vaksin, dan menyerang patogen. Virus yang merugikan, penyakit-penyakit yang disebabkan virus antara lain : pada tumbuh-tumbuhan yaitu mozaik pada daun tembakau (Tobacco Mozaic Virus).





















DAFTAR PUSTAKA



Dr Hasdiana.2012. HR Mikrobiologi.Yogyakarta:Numed
Dr. Lud Waluyo.2016. Mikrobiologi Umum.Malang:
Drs M Nasir,Djiede Sartini.Mikrobiologi dan Parasitologi.
Michael j Pelczar, jr, ACZ Chan.1986.dasar-dasar Mikrobilogi.Jakarta:FKUI
Pelczar, J Michael. 1988. Dasar Dasar MikrobiologiJakarta ; UI Press

No comments: