KATA PENGANTAR
ÉÇ ÉOÏm§9$#`»uH÷q§9$# «!$# Oó¡Î0
Puji
dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah mengizinkan dan
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini berjudul “PEMUAIAN”. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Materi
dan Energi”. Dalam
proses penyusunan makalah ini penulis banyak mendapatkan bimbingan serta bantuan
baik moril maupun materil. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepada semua pihak atas bantuan dan bimbingannya. Penulis menyadari makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat konstruktif untuk kesempurnaan penyusunan yang akan datang.
Semoga kebaikan yang telah diberikan dapat menjadi amal soleh dan ibadah bagi
kita semua dan mendapatkan pahala yang setimpal dari Allah SWT.
Kendari,6 Desember 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Pemuaian
B. Jenis – Jenis Pemuaian
C. Contoh – Contoh
Pemuaian
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemuaian adalah perubahan suatu benda yang bisa menjadi bertambah panjang, lebar, luas, atau berubah volumenya karena
terkena panas (kalor). Pada sambungan rel kereta api ditemukan
bahwa sambungannya tidak pas melainkan agak renggang. Dibuat demikian bukan
tanpa alasan melainkan karena rel dapat memuai sehingga apabila dibuat tidak
renggang akan menimbulkan lengkungan pada sambungan dan itu sangat berbahaya
jika ada kereta yang melintas.
Dalam hal ini ilmu
pengetahuan sangat berperan penting terutama cabang ilmu fisika yang salah
satunya mempelajari tentang pemuaian zat yang akan di bahas dalam pembahasan
ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
definisi dari pemuaian?
2. Apakah
jenis-jenis pemuaian ?
3. Apa saja
koefisien muai panjang beberapa zat ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi pemuaian
2. Untuk mengetahui jenis –jenis pemuaian zat
3. Untuk mengetahui koefisien muai panjang beberapa zat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pemuaian
Pemuaian adalah
perubahan suatu benda yang bisa menjadi bertambah panjang, lebar,luas, atau berubah volumenya karena
terkena panas (kalor). Pemuaian tiap-tiap benda akan berbeda,
tergantung pada suhu di sekitar dan koefisien muai atau daya muai dari benda
tersebut. Pada umumnya setiap zat mengalami pemuaian (penambahan panjang,
luas, atau volume) ketika suhunya naik dan mengalami penyusutan ketika suhunya
turun, kecuali pada benda-benda tertentu seperti air pada suhu 0 - 4 derajat
celcius dan bismut pada suhu tertentu.
B. Jenis-jenis pemuaian zat
1. Pemuaian Zat Padat
Pemuaian zat padat merupakan peristiwa
bertambah panjang, lebar, atau volume suatu benda padat karena pengaruh panas
(kalor). Contoh pemuaian zat padat seperti pemuaian rel kereta yang telah
disebutkan tadi.
Jenis-jenis pemuaian zat padat dibagi
menjadi 3 yaitu :
a.
Pemuaian Panjang
Pemuaian
panjang adalah pertambahan panjang benda akibat pengaruh suhu (1 dimensi). Coba
amati kabel listrik yang terlihat lebih kendor di siang hari jika dibanding
pada pagi hari, itulah contoh dari muai pemuaian panjang. Besarnya pemuaian zar
tergantung pada konstanta muai panjang zat dan nilai konstanta tersebut akan
berbeda-beda untuk tiap zatnya. Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian
panjang berbagai jenis zat padat adalah musschenbroek. Pemuaian panjang suatu
benda dipengaruhi oleh panjang mula-mula benda, besar kenaikan suhu, dan
tergantung dari jenis benda.
Rumus pemuaian panjang
Δx= Lo. α. ΔT
ΔX =besarnya pemuaian panjang(m)
Lo = panjang mula-mula (m)
α = konstanta pemuaian (/0C )
ΔT = selisih suhu (0C)
L = Lo + Δx
L = Lo (1 + α.ΔT)
L = panjang setelah dipanaskan (m)
Lo = panjang mula-mula(m)
Tabel koefisien muai panjang beberapa
zat padat
No
|
Jenis zat
|
Alpha( /0C)
|
1
2
3
4
5
6
7
8
|
Aluminium
Perunggu
Baja
Tembaga
Kaca
Pirek
Berlian
|
0,000024
0,000019
0,000011
0,000017
0,000009
0,000003
0,000001
0,000008
|
Contoh soal pemuaian panjang :
Sebuah logam pada mulanya memiliki panjang 20 cm.
Kemudian menerima kalor dan suhunya naik sebesar 40 derajat. Jika koefisien
muai panjang logam tersebut adalah 0,001/oC Maka berapa panjang
logam tersebut setelah suhunya naik?
Dik : L0 = 20 cm = 0,2 m
ΔT = 400C
α = 0,001/oC
Dit : L....?
L = Lo (1 + α.ΔT)
L = 0,2. (1+0,001.40)
L = 0,2. (1+0,04)
L = 0,2 . 1,04
L = 0,208 m
b. Pemuaian Luas
b. Pemuaian Luas
Contoh pemuaian luas
adalah pada pemanasan lempeng tipis logam. Lempeng tipis logam akan mengalami
penambahan luas setelah dipanaskan. Kemampuan suatu benda untuk mengalami
pemuaian luas sangat ditentukan oleh koefisien muai luas dilambangkan dengan β,
Dengan nilai β = 2α.
Rumus : ΔA = Ao.β.ΔT
A = Ao + ΔA
A = A0 (1+β.ΔT)
A = Ao + ΔA
A = A0 (1+β.ΔT)
Ao = Luas Sebelum dipanaskan(m2 )
A = luas setelah pemanasan(m2 )
ΔA = penambahan luas (m2 )
β = koefisien muai luas (/0C)
ΔT = selisih suhu (kenaikan suhu) (0C)
Contoh soal
Sebuah lempeng logam mula-mula
mempunyai luas 1,2 m2 lalu
menerima kalor sehingga suhunya naik 50oC, jika koefisien muai
panjang lempeng logam tersebut adalah 0,001/oC maka berapa pertambahan luas lempeng logam tersebut?
Dik
: ΔT = 50oC
A0
= 1,2 m2
α = 0,001 oC
Dit : ΔA.........?
ΔA = Ao.β.ΔT
ΔA = Ao.2α.ΔT
ΔA = (1.2) (2 x 0,001) (50)
= 0,12
m2
c. Pemuaian Volume
Pemuaian
volume sama juga dengan pertambahan atau pemuaian panjang secara 3 dimensi.Karena
itu muai volume sama juga dengan tiga kali muai panjang. Pemuaian volume suatu
zat tergantung pada koefisien muai volumenya γ (gamma) dimana γ = 3α
ΔV = Vo.γ.ΔT
V= Vo + ΔV
V= Vo(1+γ.ΔT)
V = Volume akhir (m3)
ΔV = Penambahan volume (m3)
Vo = Volume awal (m3)
ΔT = Kenaikan suhu (oC)
γ = Koefisien muai volume (/0C)
ΔV = Penambahan volume (m3)
Vo = Volume awal (m3)
ΔT = Kenaikan suhu (oC)
γ = Koefisien muai volume (/0C)
Contoh Soal Pemuaian Volume
Sebuah kubus dengan rusuk 10 cm dan koefisien
muai panjang 0,001/oC. Kubus tersebut diberi kaalor sehingga
suhu awalnya yang 30oC mejadi 80oC,berapakah pertambahan volume
dan volume akhir kubus tersebut?
Pembahasan
Pembahasan
Diketahui
: V0 = 1000
γ = 3.0,001/0C
ΔT
= T2 – T1
= 80 – 30 = 50oC
Ditanyakan : ΔV = ......?
Penyelesaian :
ΔV = Vo.γ.ΔT
ΔV = 1000 . 3 . o,oo1 . (80 - 30)
ΔV = 150 cm3
ΔV = Vo.γ.ΔT
ΔV = 1000 . 3 . o,oo1 . (80 - 30)
ΔV = 150 cm3
V = Vo + ΔV
V = 1000 +150 = 1150 cm3
2. Pemuaian Zat
Cair
Pada zat cair pemuaian
yang terjadi hanya pemuaian volume, tidak ada pemuaian panjang dan luas. Ini
terkait dengan sifat dar zat cair sendiri yang bentuknya berubah-ubah sesuai
dengan bentuk wadah yang ditempatinya. Misalnya mengisi penuh sebuah panci dengan
air kemudia panaskan, beberapa saat kemudian akan ada air yang tumpah dari
panci tersebut, itulah salah satu contoh pemuaian zat cair. Masih banyak lagi contoh-contoh
pemuaian zat cair yang bisa temukan.Rumus pemuaian zat cair secara matematis rumus pemuaian zat cair sama dengan
rumus pemuaian volume pada pemuaian zat padat. Besarnya pemuaian zat cair
ditentukan dari koefisien muai volumenya b.
ΔV = Vo . b . ΔT
Dengan
b = koefisien muai volume zat
cair. Nilai b ini berbeda dengan γ atau koefisien muai
volume zat padat.
ΔV = penambahan volume
yang terjadi (L)
ΔT = selisih suhu
Contoh soal pemuaian zat cair
Mula – mula pada suhu 20 oC Sebuah panci berisi air penuh dengan volume 5 liter. Air dalam panci tersebut kemudian di panaskan, sehingga mengalami kenaikan suhu sebanyak 80 oC. Berapakah volume air yang akan tumpah dari panci tersebut? (koefisien muai air = 0,004/oC)
Pembahasan
Mula – mula pada suhu 20 oC Sebuah panci berisi air penuh dengan volume 5 liter. Air dalam panci tersebut kemudian di panaskan, sehingga mengalami kenaikan suhu sebanyak 80 oC. Berapakah volume air yang akan tumpah dari panci tersebut? (koefisien muai air = 0,004/oC)
Pembahasan
Diketahui : Vo
= 2 liter
B = 0,004 /oC
ΔT = T2 – T1 = 80 oC- 20 oC = 60 oC
Ditanyakan : ΔV......?
Volume air yang tumpah sama dengan penambahan volume air akibat pemanasan, jadi
ΔV = Vo.b.ΔT
ΔV = 5 liter . 0,004 /oC . 60 oC
ΔV = 1.2 liter
Volume air yang tumpah sama dengan penambahan volume air akibat pemanasan, jadi
ΔV = Vo.b.ΔT
ΔV = 5 liter . 0,004 /oC . 60 oC
ΔV = 1.2 liter
3. Pemuaian Zat Gas/ Pemuaian Gas
Gas juga megalamai
pemuaian layaknya pada pemuaian zat cair dan zat padat.Khusus untuk pemuaian
zat ini agak berbeda dengan pemuaian zat padat dan pemuaian zat cair. Ada satu
variabel yang sangat menentukan pemuaia zat gas yaitu tekanan. Sobat muengkin
pernah melihat balon yang kepanasan tiba-tiba meletus, itu salah satu contoh sederhana pemuaian gas.
Pemuaian pada gas adalah pemuaian volume yang dirumuskan sebagai
Pemuaian pada gas adalah pemuaian volume yang dirumuskan sebagai
V = Vo (1 + γ ΔT)
γ adalah
koefisien muai volume. Nilai γ sama untuk semua gas, yaitu 1/273 ºC^-1
Pemuaian gas
dibedakan tiga macam, yaitu:
a. pemuaian
gas pada suhu tetap (isotermal),
b. pemuaian
gas pada tekanan tetap (isobar), dan
c. pemuaian
gas pada volume tetap (isokhorik).
1. Pemuaian Gas pada Suhu Tetap (Isotermal)
Pemuaian gas
pada suhu tetap berlaku hukum Boyle, yaitu gas di dalam ruang tertutup yang suhunya
dijaga tetap, maka hasil kali tekanan dan volume gas adalah tetap. Dirumuskan
sebagai:
PV = Tetap
atau
P1V1
=P2V2
Keterangan:
P = tekanan
gas (atm)
V = volume gas
(L)
2. Pemuaian Gas pada Tekanan Tetap (Isobar)
Pemuaian gas
pada tekanan tetap berlaku hukum Gay Lussac, yaitu gas di dalam ruang tertutup
dengan tekanan dijaga tetap, maka volume gas sebanding dengan suhu mutlak gas.
Dalam bentuk persamaan dapat dituliskan sebagai:
V1 V2
— = —
T1 T2
— = —
T1 T2
Keterangan:
V = volume (L)
T = suhu (K)
3. Pemuaian Gas Pada Volume Tetap (Isokhorik)
Pemuaian gas
pada volume tetap berlaku hukum Boyle-Gay Lussac, yaitu jika volume gas di
dalam ruang tertutup dijaga tetap, maka tekanan gas sebanding dengan suhu
mutlaknya. Hukum Boyle-Gay Lussac dirumuskan sebagai
P1 P2
— = —
— = —
T1 T2
Dengan
menggabungkan hukum boyle dan hukum Gay Lussac diperoleh persamaan:
P1.V1 P2.V2
——– = ———
——– = ———
T1 T2
Keterangan:
P = tekanan
(atm)
V = volume (L)
T = suhu (K)
Contoh Soal Pemuaian Gas
Pada tekanan tetap,
sebuah gas memiliki volume 200 cm3 pada
suhu 27, pada sushu 127 berapakah volume gas tersebut.
Pembahasan
Pembahasan
Diketahui : Vo = 200 cm3
T1 = 27oC + 273 =300 K
T2 = 127oC + 273 = 400K
Ditanyakan : V1 = ........?
Menggunakan rumus hukum Gay lussac
Vo V1
— = —
T1 T2
200/(27+273) = V1/(127+273)
200/300 = V1/400
V1 = 2/3 x 400
= 266, 67 cm3
\
B. Contoh - Contoh Pemuaian
1.
Pemuaian zat padat
Contoh – contoh pemuaian zat padat sangat sering di jumpai dalam kehidupan sehari
hari seperti :
a. Pemasangan rel kereta
api
b. Kabel listrik/telepon
yang lebih kendur ketika siang hari
c. Bimetal pada alat-alat
listrik seperti pada setrika yang akan mati sendiri ketika sudah terlalu panas.
d. Pemuaian pada kaca
rumah.
e. Mengeling Pelat Logam
Umumnya dilakukan pada pembuatan container dan badan kapal besar.
f.
Pemasangan Ban Baja pada Roda Lokomotif
Dilakukan dengan cara memanaskan ban baja hingga memuai kemudian dipasangkan pada poros roda,setelah dingin akan menyusut dan mengikat kuat.
Dilakukan dengan cara memanaskan ban baja hingga memuai kemudian dipasangkan pada poros roda,setelah dingin akan menyusut dan mengikat kuat.
2. Pemuaian zat cair
Contoh – contoh pemuaian zat cair dalm kehidupan
sehari – sehari seperti :
a.
Termometer Memanfaatkan pemuaian zat cair(raksa atau alkohol) pada tabung
thermometer.
b.
Air dalam panci akan meluap ketikadipanaskan. (selain dipengaruhi oleh
konveksi kalor peristiwa ini juga dipengaruhi oleh pemuaian air)
3. Pemuaian gas
Contoh – contoh pemuaian gas dalam kehidupan sehari – hari yaitu :
a.
Balon yang meletus terkena panas.
b.
Roda kendaraan yang meletus terkena panas
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pemuaian adalah perubahan suatu benda yang bisa menjadi bertambah panjang, lebar, luas, atau berubah volumenya karena
terkena panas (kalor).pemuain terbagi menjadi 3, yaitu:
Pemuaian zat padat,terbagi menjadi 3 yaitu
pemuaian panjang,pemuaian luas, dan pemuaian gas
Pemuaian zat cair
Pemuaian gas
v Contoh pemuaian zat padat pemasangan rel kereta api
v Contoh pemuaian zat cair yaitu pada termometer menggunakan air raksa
v Contoh pemuaian gas yaitu balon yang dipanasakan akan meletus
B.
Saran
Demikianlah makalah yang
kami susun. Kami menyadari bahwa apa yang kami tulis masih banyak kesalahan dan
bukanlah seperti makalah yang sepurna.keritik dan saran kami harapkan demi
perbaikan dalam pembuatan makalah selanjutnya.harapan kami semoga makalah yang
ditulis dapat bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Mikrajudinddin
Abdullah. 2004. IPA FISIKA 1. Jakarta: Erlangga
Suwarto,
Rufaida Sufi Rufaida. 2003. FISIKA Peminatan Matematika dan Ilmu Alam.
Surakarta:
Mediatama
Wildan
Hakim, S.Si dan Adi Bagus D, S.Si. 2007. FISIKA 1 . Jogjakarta.
Yudhistira
No comments:
Post a Comment