Wednesday, May 4, 2016

Flora Dan Fauna Endemik Sulawesi



    A.    ANOA
 
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo :Artiodactyla
Famili : Bovidae
Upafamili : Bovinae
Genus : Bubalus
Spesies : B. quarlesi
                b. depressicornis
                  Anoa adalah salah satu hewan endemic asli Indonesia yang hanya biasa ditemukan di wilayah Sulawesi Tenggara.  Berdasarkan letak persebarannya, hewan ini tergolong fauna peralihan. Hewan ini mulai terancam punah karena anoa sering  diburu  untuk diambil taanduk, kulit, dan dagingnya. Diperkirakan saat ini populasi anoa yang masih bertahan hidup kurang dari 5000 ekor.

            Ada dua jenis spesies  dari anoa, yaitu : Anoa dataran rendah ( Bubalus depressicornis ) dan Anoa pegunungan) ( Bubalus quarlesi ).

1.      Anoa dataran rendah ( Babalus depressicornis )  

                                   


          Anoa Dataran Rendah ( Babalus depressicornis ) biasa disebut dengan kerbau kecil, karena mirip dengan kerbau tetapi lebih endek dan kecil. Spesies bernam latin Bubalus depressikornis ini disebut sebagai Lowland Anoa, Anoa de llanura, ataauAnoa des Plaines.
           Anoa dataran rendah ( Babalus  despressicornis  ) mempunyai badan yang lebih gmuk dibandingan saudaranya Anoa pegunungan ( Bubalus quarlesi ). Panjang tubuhnya 150 cm dan tinggi badannya 85 cm. Tanduk anoa dataran rendah panjangnya 40 cm. Sedangkan  berat badaannya Anoa dataran rendah mencapai 300 kg.
           Anoa dataran rendah dapat hidup hingga mencapai 30 tahun  yang  matang secara seksual padaumur 2 -3 tahun. Anoa betina  melahirkan satu baayi dalam setiap masa kehamilannya. Masa kehamilanya sekita 9 – 10 bulan. Anak anoa akan mengikuti induknaya hingga berusia dewasa meskipun telah disapih pada umur 9 – 10 bulan.

2.      Anoa pegunungan ( Babalus quarlesi )




                        
             Anoa pegunungan sering disebut juga sebai Mountain Anoa, Anoa de montagne, Anoa de Quarle, Berganoa, dan Anoa de Montana. Dalam bahasa latin disebut Babulus quarlesi.

            Anoa pegunungan mempunyai ukuran tubuh yang lebih ramping dibandingkan dengan anoa datara rendah.  Panjang tubuhnya sekitar 122 – 153 cm dengan tinggi 75 cm dengan berat tubuh dewasa sekitar 150 kg. Anoa pegunungan berusia antara 20 -25 tahun yang matang secara seksual pada usia 2 -3 tahun. Seperti anoa dataran rendah anoa pegunungan melahirkan satu bayi anoa pada setiap masa melahirkan  yang berkisar  9 -10 bulan.  


    a.      Habitat
        Habitat anoa berada di hutan tropika daratan, sabana ( savanna ), terkadang sering dijumpai dirawa - rawa . Mereka merupakan penghuni hutan yang hidupnya berpindah – pindah tempat. Apabila menjumpai musuhnya, anoa akan mempertahankan diri dengan mencebur ke rawa – rawa  dan jika terpaksa  melawan, mereka akan menggunakaan tanduknya .
      Berbeda dengan sapi yang lebih suka hidup berkelompok, anoa hidup semi soliter,  yaitu hidup sendiri atau berpasangan dan hanya aakan bertemu kawanannya apabila anoa betina akan melahirkan. Mereka paling aktif  pada saatpagi dan sore hari, Ketika udara masih dingin. Karena anoa memiliki kebiasaan mendinginkan tubuh mereka, kaarena itulah anoa terkadang sering berendam dilumpur ataupun diair.



    b.     Makanan
          Anoa termasuk hewan herbivore. Di alam bebas, anoa memakan makanan yang berair ( aquatic feed ) seperti pakis, rumput, tunas pohon, buah – buahan yang jatuh, dan jenis umbi – umbian. Anoa dataran rendah terkadang juga meminumair laut yang diduga untuk memenuhi kebutuhan mineral mereka. Di dataran tinggi, anoa juga mejilat garam alami untuk memenuhi kebutuhan mineralnya.

     c.       Reproduksi
          Setiap tahunnya, induk anoa rata – rata hanya melahirkan satu bayi anoa. Anoa bias bertahan hidup sekitar 20 - 25 tahun, dan sudah mampu kawin da berkembang biak pada umur 2 – 3 tahun.
               Priiode kehamilan terjadi selama 276 hari sampai 315 hari. Bayi yang dilahirkan induknya hanya satu ekor. Dan jarang sekali mereka melahirkan sampai dua ekor bayi anoa. Saat dilahirkan bayi anoa berwarna coklat keemasan atau kekuningan dan sangat tebal. Warnanya lama kelamaan akan berubah menjadi gelap seiring dengan pertumbuhannya.





     B.     ANGGEREK  SERAT

              



Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisi         : Magnoliophyta
Kelas         : Magnoliopsida
Ordo         : Asparagales
Famili       : Orchidaceae
Genus       : Dendrobium
Spesies     : D.Until

                 Anggrek serat  (Dendrobium untile) merupakan salah satu tubuhan endemic Indonesia. Tumbuhan ini menjadi flora identitas provinsi Sulawesi Tenggara. Nama anggrek ini dalam bahasa local Sulawesi  adalah anomi. Nama anggrek serat ini didapat karena umbi semunya mengandung serat dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan. Karena kerajinan dari serat anggrek ini bernilai ekonomi yang tinggi mengakibatkan terjadinya eksploitasi terhadap tanaman ini secara berlebihan dan membuat anggrek yang menjadi mascot dari Sulawesi tenggara menjadi langka.

1.      Deskripsi Anggrek Serat
       Anggrek serat ( Diplocaulobium utile ) merupakan tanaman epifit yang hidupnya menempel pada batang pohon. Secara umum anggrek ini memiliki batang, daun, bunga, akar, dan umbi semu. Namun anggrek serat ini memiliki keunikan dari pada anggrek yang lainnya. Anggrek serat memiliki umbi semu yang kecil, agak pipih dan lebih keras dari umbi semu pada anggrek yang lainnya. Umbi semu pada anggrek ini tumbuh memanjang seperti batang dan berwarna hijau kekuningan. Daun anggrek ini berukuran relatif kecil dan berbentuk lanset terletak pada setiap ketiak pada batang.

        Tumbuhan epifit ini memiliki  akar yang unik yaitu ,  akar anggrek serat membentuk suatu rhizome merambat teratur sehingga membentuk roset seperti tumbuhan paku sarang burung. Akar ini sebagai alat utama untuk menempel pada batang pohon.



          Bunga anggrek serat terdidi atas mahkota bunga dan kelopak bunga. Bunga anggrek serat muncul pada setiap tangkai  dan tangkai ini muncul pada setiap lipatan daun. Mahkota dan kelopak anggrek serat berwarna kuning dan bentuknya menyempit dan memanjang. Tumbuhan ini banyak dibudidayakan bukan karena keindahan mahkota bunga melainkan karena umbi semuanya. Penampilan umbi semunya lebih menarik dengan warna yang mengkilap dibandingkan denagan bunganya.Pada umbi semu anggrek serat terdapatt serat – serat sklerenkim yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan misalnya membuat anyamaan.

2.      Perkembangbiakan, Habitat, dan Persebaran
     
         Secara alami anggrek serat berkembang menggunakan biji yang dihasilkan dari peyerbukan. Meskipun demikian dalam budidayanya yang dlakukan oleh manusia, tanaman ini diperbanyak dengan cara membagi  dari umbi semu dari rumpun anggrek serat. Perbanyakan atau pembudidayaan dapat dilakukan dengan kultur jaringan.

        Anggrek serat tumbuh baik di daerah panas, pada ketinggian antara 0 – 150 m dpl. Sebagai tanaman epifit anggrek serat tumbuh pada batang  - batang pohon yang sudah tua. Persebaran angggrek serat ini tumbuh dan berkembang baik di wilayah Sulawesi dan papua.

No comments: